#5. Januari Baru Untuk Ku.

Minggu, 16 Januari 2022.

Hai, manusia-manusia baik. Apa kabar kalian ? Boleh aku bertanya di usia berapa kalian menemukan tulisan ini. Tulisan yang mungkin tidak terlalu penting, tetapi boleh jadi sangat berharga untukku. Jika kalian menemukan tulisan ini, maka berati kalian telah menjadi saksi beberapa cerita ku. 

Aku membuka lembaran baru hari ini, setelah beberapa hari yang lalu aku telah bertekad untuk benar-benar bangkit. Kembali menjadi manusia optimis, kembali menjadi manusia independent, manusia mandiri yang tak butuh lagi perhatian manis, manusia mandiri yang tak perlu lagi janji-janji omong kosong yang memuakan. 

Aku merenungi diri sendiri, menyadarkan diriku. Memberikan afirmasi positif kedalam diriku, mencoba untuk kesekian kali menyembuhkan hati sendiri. Berusaha berkompromi agar tidak terus-menerus terpuruk. 

Gila yaa, ternyata patah hati semenyakitkan itu, kadang jika kupikirkan kembali dibunuh oleh rasa sepi lebih baik ketimbang dibunuh dengan hati yang tercabik. Seperti yang kalian tahu hubungan LDR itu telah berakhir, dia yang kupikir akan memohon untuk kembali, meminta maaf dan akan kembali seperti awal perkenalan ternyata tidak. Dia ku lepaskan, untuk selamanyaa.... 

Awalnya aku membencinya, pasca kejadian itu aku sangat membencinya. Aku benci dengan sosoknya yang pernah hadir, aku benci manusia baik itu yang berubah menjadi sesuatu yang bukan lagi bagian dari ekspektasiku. 

Usai perkenalan dengannya..

Usai hubungan itu berlangsung...

Aku benci waktu tidurku...

Aku benci malamku...

Aku benci waktu istirahatku...

Aku benci ketika menutup mata dalam keadaan masih terus mengingatnya..

Aku benci mengingatnya dalam kerinduan sekaligus dalam rasa sakit yang luar biasa.


Perlu lebih banyak waktu untuk berdamai dengan diri sendiri, perlu beberapa hari untuk bisa berpikir jernih. Perlu dan perlu lebih banyak waktu untuk hal-hal agar kembali terbiasa sendiri. Katanya sebagian besar orang memang akan gagal dalam percobaan pertama, dan aku tidak heran gagal dalam hubungan kali ini karena ini adalah percobaan yang pertama.

Setelah ku pikirkan berulang-ulang kali. Tidak ada yang patut dipersalahkan, dia tidak bersalah, begitupun aku. Namun sesuatu yang kuketahui menjadi kesalahan sejak awal adalah perasaan bergantung pada sosok manusia yang tak sempurna. 

Aku hanya berpikir telah membuat Allah cemburu, melihat hamba yang begitu dikasihinya telah menaruh harapan selain kepada-Nya. Terlebih sosok yang diharapkan tak lebih dari sosok manusia biasa yang juga bisa khilaf dan melakukan kesalahan.

Sosok manusia yang juga tak sempurna. 

Sosok manusia yang juga tak abadi.

Hanya sosok manusia dengan segala kekurangannya.


Sesuai judul yang kutulis "Januari Baru Untuk Ku" 

Aku memang telah kehilangannya, kehilangan manusia yang tak sempurna itu, kehilangan manusia yang tak seharusnya ku letakan harapanku padanya. Ku akui aku terluka melepaskannya. Tapi, bukankah hidup akan terus berjalan, suka tidak suka, semua harus terus berjalan sebagaimana mestinya. 

Banyak yang bilang begini "semesta kadang suka keterlaluan yaa, ketika bercanda" hari ini aku ingin mengubah mindset itu. Bukan semesta yang keterlaluan dalam bercanda, tapi ekspektasi kita yang terlalu berlebihan dalam kehidupan fana yang kapanpun bisa saja berakhir.

Kita hanya sebuah anak bidakan catur yang harus menjalani setiap permainan kehidupan, yaa aku tahu kadang sangat menyebalkan, membuat marah sampai keubun-ubun. Lantas harus bagaimana lagi ?

Dunia memang suka bercanda.

Jadi, cukup kendalikan emosi dan ekspektasimu saja.

Di sebuah buku yang berjudul "Filosofi Teras" yang aku baca dalam hidup ini ada bagian diluar kendali kita dan hal-hal yang masih bisa kita kendalikan. Seperti apa hal yang masih dalam kendali kita, yaps aku menyebutnya ekspektasi. Kita memiliki kuasa penuh untuk mengendalikan emosi dan yang jelas ekspektasi.

Januari Baru Untuk Ku.

Sudah yaa, jangan berekspektasi apapun pada manusia ataupun kehidupan yang semuanya tak sempurna. Cukup gantungkan semua harapan dan doa hanya kepada Allah saja yaa. 

Masih ingat Q.S Maryam Ayat 4

"..... dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#1. Mari Berkenalan Dengan Kuli Aksara

#8. Untuk A. E.